empty
09.01.2025 12:28 AM
Laporan Inflasi Memperkuat Kepercayaan Pasar terhadap Kesiapan RBA untuk Memulai Siklus Pemotongan Suku Bunga: Tinjauan AUD/USD

Rilis data yang pertama untuk tahun ini dari Australia memperlihatkan hasil yang sebagian besar terlihat netral, meskipun ada beberapa tren positif yang dapat diperhatikan. Indeks Manajer Pembelian (PMI) di sektor jasa mengalami peningkatan dari 50,4 menjadi 50,8 saat bulan Desember. Selain itu, indeks komposit juga keluar dari zona kontraksi, naik dari 49,9 menjadi 50,2 jika dibandingkan dari bulan sebelumnya.

Walaupun demikian, perhatian utama saat ini tertuju ke perilisan indeks inflasi konsumen bulanan, yang biasanya berpengaruh besar terhadap proyeksi kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA). Di bulan November, indeks ini meningkat dari 3,2% menjadi 3,3% secara tahunan, yang sempat menandakan adanya lonjakan inflasi yang dapat mendorong RBA untuk mengadopsi sikap lebih hawkish. Namun, tren yang berbeda terlihat di dalam trimmed mean CPI — yang menghilangkan komponen volatil dan menjadi pengawasan ketat RBA — yang justru melambat dari 3,5% menjadi 3,2%.

This image is no longer relevant

Rilis terbaru ini telah menimbulkan hadirnya tekanan jual terhadap mata uang dolar Australia, di tengah pergeseran ekspektasi pasar terhadap kebijakan RBA. Saat ini, terdapat sekitar 80% kemungkinan bahwa pemangkasan suku bunga akan benar-benar terwujud di saat pertemuan RBA di bulan Februari esok, dan ini diprediksi akan sepenuhnya terakumulasi ketika pertemuan di bulan April. Meskipun proyeksi ini mungkin berubah setelah laporan lengkap untuk kuartal keempat dirilis di tanggal 29 Januari, tren yang jelas terlihat: inflasi mengalami penurunan, dan RBA tidak dapat lagi mengabaikan kenyataan ini, terutama dengan perlambatan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Sejak November 2023, RBA telah mempertahankan suku bunga stabil, menetapkan RBA sebagai bank sentral besar terakhir yang masih belum mulai menerapkan siklus pemangkasan suku bunga. Keputusan ini sebagian besar didasari oleh suku bunga puncak RBA yang lebih kecil dibandingkan dengan mayoritas bank sentral lainnya, yang menyisakan ruang untuk rehat sejenak. Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang terjadi saat ini memperlihatkan bahwa RBA perlu mempertimbangkan untuk bergabung dengan tren pelonggaran moneter global.

Sementara itu, dolar AS berhasil menghentikan penurunan terbarunya setelah rilis PMI sektor jasa ISM di hari Selasa, yang menunjukkan peningkatan dari 52,1 menjadi 54,1, melampaui ekspektasi. Kenaikan ini semakin memperkuat argumen bagi Federal Reserve untuk menunda pemotongan suku bunga dan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi.

Hari ini, ketegangan di pasar alami peningkatan pasca hembusan kabar yang datang dari sumber yang dekat dengan Presiden terpilih Donald Trump, yang mengindikasikan bahwa beliau sedang mempertimbangkan untuk menyatakan keadaan darurat ekonomi. Semisal deklarasi ini dilaksanakan, Trump akan memiliki kemampuan untuk memberlakukan tarif secara luas terhadap sekutu dan rivalnya. Dengan memanfaatkan International Emergency Economic Powers Act (IEEPA), ia akan memperoleh wewenang untuk mengatur impor secara sepihak selama keadaan darurat. Tidak mengejutkan, reaksi pasar sangat cepat: hasil obligasi global alami peningkatan, nilai dolar semakin tangguh, dan aset berisiko, terutama yang berada di negara-negara yang memiliki potensi untuk terpengaruh oleh perubahan kebijakan tarif, mengalami tekanan secara signifikan. Australia, sebagai mitra dagang terbesar Tiongkok dan sasaran utama dalam rencana tarif Trump, berada dalam posisi yang berisiko.

Dalam konteks saat ini, tidak terdapat alasan yang kuat untuk berharap bahwa dolar Australia akan menguat. Baik faktor internal maupun eksternal tampaknya bekerja melawannya. Ekspektasi pasar akan siklus pemangkasan suku bunga yang akan datang oleh Reserve Bank of Australia (RBA) memberikan tekanan ke bawah terhadap dolar Australia, terutama dengan adanya penurunan hasil yang diperkirakan. Ini sangat kontras dengan kebijakan Federal Reserve (Fed) yang didukung oleh perekonomian AS yang kuat.

Posisi spekulatif terhadap mata uang dolar Australia (AUD) tetap sangat bearish, dengan nilai saat ini berada di bawah rata-rata jangka panjang dan terus menurun. Hingga kini, tidak terdapat tanda-tanda akan terjadinya pembalikan tren.

This image is no longer relevant

Mengenai pasangan AUD/USD, harga sudah kian dekat dengan level support di 0. 6173, yang sebelumnya sudah diidentifikasi sebagai target penting di dalam analisis. Momentum bearish masih terlihat dominan, memperlihatkan bahwa harga sepertinya akan berpotensi menguji level 0. 6173 sebelum kemudian berkonsolidasi di bawahnya. Meskipun kondisi yang oversold memperparah risiko terjadinya rebound korektif, saat ini tidak terdapat faktor fundamental yang mendukung pembalikan bagi dolar Australia. Kami memprediksi bahwa tren penurunan ini masin akan terus berlanjut, dengan potensi ke arah target jangka panjang di 0. 5513.

Recommended Stories

Trump Akan Menang atau Kalah. Apakah Tidak Ada Jalan Tengah? (Potensi Penurunan Baru di #SPX dan Bitcoin)

Pada hari Senin, pasar sedikit tenang di tengah langkah mundur Donald Trump yang tampak jelas terkait hambatan perdagangan yang telah ia terapkan pada mitra dagang Amerika. Ini memberikan kesan bahwa

Pati Gani 09:46 2025-04-15 UTC+2

Pasar Merayakan Gencatan Senjata

Meski belum ada perdamaian dalam konflik perdagangan, tampaknya ada tanda-tanda gencatan senjata. Gedung Putih mulai menyadari bahwa kebijakan proteksionisnya telah melampaui batas dan perlahan-lahan mulai membuat konsesi. Pertama, mereka mengumumkan

Marek Petkovich 09:08 2025-04-15 UTC+2

Apa yang Perlu Diperhatikan pada 15 April? Rincian Peristiwa Fundamental untuk Pemula

Cukup banyak peristiwa makroekonomi yang dijadwalkan pada hari Selasa, tetapi dalam keadaan saat ini, data makroekonomi tidak banyak berarti bagi pasar. Data tersebut mungkin memiliki dampak lokal jangka pendek pada

Paolo Greco 06:29 2025-04-15 UTC+2

Gambaran Umum GBP/USD. 15 April: Trump Memberi, Trump Mengambil Kembali

Pada hari Senin, pasangan mata uang GBP/USD melanjutkan pergerakan naiknya. Seperti halnya euro, tidak ada alasan spesifik bagi pasangan ini untuk turun. Tentu saja, rally saat ini terlihat semakin berlebihan

Paolo Greco 03:57 2025-04-15 UTC+2

Gambaran Umum EUR/USD. 15 April: Siapa yang Menemukan Alasan untuk Optimisme?

Pada hari Senin, pasangan mata uang EUR/USD melanjutkan pergerakan naiknya. Meskipun pertumbuhannya lebih lambat kali ini, pasangan ini terus naik. Kemarin terjadi peningkatan sebesar 50 pip; hari

Paolo Greco 03:57 2025-04-15 UTC+2

Pertemuan ECB: Apa yang Diharapkan?

Minggu ini, pertemuan ECB di bulan April sedang berlangsung, dan euro dalam kondisi yang baik. Euro telah berkinerja sangat baik setidaknya selama dua bulan—seolah-olah tanpa banyak usaha. Dengan kata lain

Chin Zhao 00:35 2025-04-15 UTC+2

Pound Membentuk Level Puncak

Ekonomi Inggris tumbuh sebesar 0,5% pada bulan Februari, bangkit dari tidak adanya pertumbuhan pada bulan Januari dan secara signifikan melebihi perkiraan sebesar +0,1%. Ini adalah pertumbuhan terkuat dalam 11 bulan

Kuvat Raharjo 00:35 2025-04-15 UTC+2

EUR/USD: Tren Naik ke Utara, Pullback ke Selatan

Kurs pasangan euro-dolar terus diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam beberapa tahun, berfluktuasi dalam kisaran 1,13–1,14. Pada hari Jumat, pembeli EUR/USD mencapai 1,1474 — level tertinggi sejak Februari 2022. Namun, level

Irina Manzenko 00:35 2025-04-15 UTC+2

USD/JPY. Analisis dan Prakiraan

Yen Jepang terus menguat, tetap mendekati level tertinggi tahun 2024. Hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan untuk aset safe-haven tradisional di tengah melemahnya dolar AS akibat eskalasi perang dagang antara

Irina Yanina 12:31 2025-04-14 UTC+2

Faktor Ketidakpastian Akan Menekan Dolar dan Mendukung Permintaan untuk Aset Safe-Haven (Ada kemungkinan penurunan lebih lanjut dalam USD/JPY dan kenaikan harga emas)

Pasar global tetap sangat dipengaruhi oleh perilaku tidak menentu Donald Trump. Dalam upayanya untuk mengurangi ketergantungan ekonomi AS yang parah pada impor, Trump terus memainkan topik tarif bea masuk. Peserta

Pati Gani 09:45 2025-04-14 UTC+2
Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.
 

Dear visitor,

Your IP address shows that you are currently located in the USA. If you are a resident of the United States, you are prohibited from using the services of InstaFintech Group including online trading, online transfers, deposit/withdrawal of funds, etc.

If you think you are seeing this message by mistake and your location is not the US, kindly proceed to the website. Otherwise, you must leave the website in order to comply with government restrictions.

Why does your IP address show your location as the USA?

  • - you are using a VPN provided by a hosting company based in the United States;
  • - your IP does not have proper WHOIS records;
  • - an error occurred in the WHOIS geolocation database.

Please confirm whether you are a US resident or not by clicking the relevant button below. If you choose the wrong option, being a US resident, you will not be able to open an account with InstaTrade anyway.

We are sorry for any inconvenience caused by this message.